I.
IDENTITAS
PASIEN
Nama : Tn. B
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur :
34 Tahun
Alamat : Gampong
Lada, Pidie
Status Pernikahan : Belum menikah
Pekerjaan
Sebelumnya : Swasta
Pendidikan
Terakhir :
SD
Agama : Islam
Suku : Aceh
Tanggal
Masuk : 03 Mei 2013
Tanggal
Pemeriksaan :
11 Mei 2013
A.
Keluhan Utama
Mengamuk
B.
Keluhan Tambahan
Memukul orang tua, putus obat
C.
Riwayat Penyakit
Sekarang
Autoanamnesis
Pasien diantar oleh keluarga dengan
keluhan mengamuk dan memukul/berkelahi dengan adiknya 1 minggu SMRS. Pasien mengamuk karena merasa tersaingi dengan adiknya untuk
memperebutkan seorang perempuan bernama khadijah dan pada saat itu pasien
mengaku kalah dalm berkelahi.
Menurut pasien ia juga pernah mendengar adanya suara
bisikan seorang perempuan di telinganya yang menyuruhnya untuk makan, suara
tersebut menurut pasien biasanya terdengar pukul 00.00 wib dan 03.00 wib. Pasien juga merasa seperti di guna-guna oleh
musuh dalam selimut. Pasien juga mengatakan bahwa ia pernah di ajari ilmu oleh
gurunya yang bernama Muhammad Dewi saat mengaji di pesantren di daerah Idi,
Ilmu tersebut berupa 7 ayat Alquran beserta doa. Menurut pasien setelah membaca
ayat dan doa tersebut ia merasakan
kepalanya terasa dingin dan merasa bisa terbang ke langit.
Pasien juga menceritakan bahwa kepalanya pernah dibelah mengggunakan
pisau silet oleh gurunya yang bernama Muhammad dewi, saat dibelah kepalanya
pasien mengaku kesakitan yang kemudian diambil isi pikirannya untuk
diterbangkan ke langit agar pasien menjadi pandai dan tidak bodoh lagi.
Pasien juga memiliki sebuah kalung yang dipakai sampai
sekarang merupakan hasil pemberian dari gurunya (M. Dewi) yang diberikan dengan cara di
transfer/berpindah dari tangan gurunya ke tangan pasien. Menurut pasien jika
memakai kalung tersebut ia tidak akan merasa lapar dan orang lain akan merasa
takut ataupun segan kepadanya.
Pasien
juga pernah
menghisap ganja sebanyak 2 lenting per-hari sejak umur 17 tahun yang ia
dapatkan dari hasil kebun yang ia tanam di daerah takengon, dan menghisap ganja
bersama teman-temannya. Menurut pasien tujuan menghisap ganja dalah untuk
meningkatkan konsentrasi sehingga bisa membuatnya banyak berbicara,
OS juga mengetahui efek yang ditimbulkan akibat menghisap ganja yaitu
putus saraf dan haram hukumnya namun tetap dilakukannya karena merupakan
perintah dari gurunya yang dia kenal saat megaji di pesantren idi.
Pasien juga pernah minum alkohol sebanyak
2 botol dan mabuk-mabukan di sabang saat berkumpul bersama teman-temannya. Menurutnya
efek yang ditimbulkan adalah mabuk dan
haram hukumnya namun tetap dilakukannya karena merupakan perintah dari gurunya.
Pasien
sudah pernah dirawat di RSJ Banda Aceh 7x mulai
tahun 2008 sampai saat ini.
Sebelum pasien mulai mengalami gangguan jiwa, sehari-harinya pasien bekerja sebagai
kernet/kondektur bus selama ±
3 tahun dengan penghasilan 30 ribu per hari yang digunakan untuk biaya hidup
dan sebagainya.
Riwayat
pasca rawatan, pasien sembuh dan dijemput pulang, sesampai di rumah pasien
mulai tidak mau minum obat karena merasa lemas akibat minum
obat dan jarang pulang ke rumah karena tidur di meunasah bersama
teman-temannya. Riwayat pemasungan
(-). Riwayat putus obat (+). Riwayat penggunaan ganja dan alkohol (+) sejak umur 17 tahun.
D.
Riwayat Penyakit
Sebelumnya
1. Riwayat
gangguan psikiatrik
Pasien
sudah dirawat di RSJ Aceh sebelumnya sebanyak 7 kali, yaitu pada tahun 2008 yang pertama dan yang ke-7 tahun 2013.
2. Riwayat
penyakit medis umum
Tidak ditemukan
3. Riwayat
penggunaan zat
Riwayat penggunaan rokok sejak usia ± 17 tahun 2
bungkus/hari sampai dengan sekarang tetapi sudah berkurang Riwayat penggunaan ganja
2 lenting per hari dan alkohol (2
botol) sudah
bertahun-tahun yang lalu namun sekarang tidak lagi
E. Riwayat
Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga
pasien yang mengalami gangguan jiwa.
F. Riwayat
Pengobatan
Menurut pasien ia selalu meminum obat yang diberikan. Riwayat obat yang pernah
dikonsumsi yang didapat dari RSJ Banda Aceh adalah Chlorpromazine, Trihexyl
phenidyl dan Risperidone.
G. Riwayat
Kehidupan Pribadi Pasien
1. Riwayat
kehidupan prenatal
Tidak didapatkan
informasi tentang riwayat prenatal pasien.
2. Riwayat
masa bayi
Pasien di rawat oleh
ibu kandungnya dan memiliki riwayat pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai
3. Riwayat
masa kanak
Pasien
aktif seperti anak seusianya, diasuh oleh Ibu dan Ayah kandung.
4.
Riwayat
masa remaja
Pasien tidak melanjutkan
sekolah SMP karena masalah biaya
5.
Riwayat masa dewasa
Pasien
mulai mengalami gangguan jiwa.
Gangguan jiwa yang dialami pasien menyebabkan pasien
terganggu fungsi kehidupannya.
6.
Riwayat pendidikan
Pasien tamatan SD. dan tidak
melanjutkan lagi karena menurut pasien orangtuanya tidak mampu membiayai lagi.
7.
Riwayat keluarga
Pasien merupakan anak ketiga dari 6 bersaudara. Tidak ada anggota keluarga lainnya yang
memiliki gejala gangguan yang serupa dengan pasien.
Keterangan gambar:
8.
Situasi kehidupan sekarang
Menurut informasi dari pasien, dia merasa sudah lebih baik dari sebelumnya. Dirumah pasien tinggal
dengan keluarga, hubungan dengan keluargnya sudah membaik.
H. Pemeriksaan Status Mental (11
Mei 2013)
1. Gambaran
Umum
A. Penampilan:
laki-laki usia 34 tahun, tampak sesuai dengan usianya. Postur tubuh ideal,
tidak tampak adanya kecacatan fisik, pakaian kurang rapi, kebersihan tubuh
seperti rambut dan kuku cukup bersih.
B. Pe3rilaku
dan aktivitas psikomotor: sikap
tubuh sedikit
tenang, sesekali seperti memperhatikan
orang-orang yang berada disekitarnya, cukup fleksibel, cara berjalan normal,
tidak tampak adanya tanda-tanda kegelisahan.
C. Sikap
terhadap pemeriksa: bekerja sama dan bersahabat.
2. Mood
dan Afek
A. Mood
: eutimik
B. Afek : terbatas
C.
Kesesuaian : Sesuai / Apropriate
3. Bicara
: Spontan dan berespon normal terhadap petunjuk dari pemeriksa.
4. Gangguan
Persepsi:
Halusinasi auditorik (+) commenting, Ilusi (-)
5. Pikiran:
a.
Proses pikir : Logis dan Koheren (+)
b
preokupasi (-), waham bizzare (-), waham persekutorik (+), waham kebesaran (+), thought
insertion (-), thought withdrawal
(+), delution
of control (+), delution of reference
(-), delution of passivity (-) , thought echo (-), thought
broadcasting (-)
6. Sensorium
dan Kognitif
a. Kesiagaan
dan tingkat kesadaran : Compos mentis, kesadaran jernih
b. Orientasi:
Orientasi waktu, tempat, orang : baik
c. Daya
Ingat : recent memory : kurang baik, daya ingat jangka pendek : baik, daya
ingat jangka lama: baik.
d. Konsentrasi
dan perhatian : baik
e. Kapasitas
untuk membaca dan menulis : baik
f. Kemampuan
visuospasial : baik
g. Pikiran
Abstrak : kurang baik
h. Sumber
informasi dan kecerdasan : cukup baik.
7. Pengendalian
Impuls: pengendalian baik
8. Pertimbangan
dan tilikan :
a. Pertimbangan
: baik
b. Tilikan
: pasien menyadari bahwa dia sakit namun menyalahkan factor eksternal (T3).
9. Reliabilitas
: terganggu.
I.
Pemeriksaan diagnostik lebih lanjut
a.
Status Internus
1. Status Present
o Penampakan umum :
Baik
o Kesadaran :
Compos mentis
o Tekanan Darah :
110/80 mmHg
o Frekwensi Nafas :
18 x/i
o Frekwensi Nadi :
87 x/i
o Temperatur :
afebris
2.
Pemeriksaan Fisik
o Kepala
Mata/Telinga/Hidung/Mulut : Dalam Batas Normal
§ Leher
: Dalam Batas Normal
§ Thorax
: Dalam Batas
Normal
§ Paru
: Dalam Batas
Normal
§ Jantung : Dalam Batas Normal
§ Abdomen
Hepar,
Splen , Renal : Tidak Teraba
§ Extremitas
Superior-Inferior : Edema (-), sianosis (-)
§ Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
J. Resume
Tn. B, laki-laki, 34 tahun diantar oleh keluarga ke RSJ Aceh. Pasien sering
mengamuk
dan berkelahi dengan adiknya.
Pasien juga merasa seperti di guna-guna oleh musuh dalam
selimut. Pasien juga merasa
ada suara bisikan suara perempuan yang menyuruhnya untuk makan. Pasien juga merasa kepalanya pernah
dibelah dan kemudian isi pikirannya diterbangkan ke langit Pasien juga mengaku
mempunyai kalung pemberian gurunya yang berguna untuk menghilangkan rasa lapar
dan membuat orang lain takut kepadanya.
Berdasarkan
pemeriksaan status mental diperoleh mood yang eutimikk dengan afek appropriate, gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik
gangguan proses
pikir berupa
gangguan, waham kejar dan waham kebesaran, serta waham
pengendalian yaitu delution of control, tought withdrawal.
Daya kognitif berupa daya ingat segera baik, konsentrasi dan perhatian baik,
tilikan berupa pasien menyadari bahwa dirinya sakit namun menyalahkan faktor
eksternal. Hasil pemeriksaan
fisik dalam batas normal.
K. Diagnosa Banding
1.
F20.x0 Skizofrenia paranoid berkelanjutan
2.
F22
Gangguan waham menetap
L. Diagnosa Sementara
F20.x0 Skizofrenia paranoid berkelanjutan
M. Evaluasi
Multiaksial
Axis I : F20.x0 Skizofrenia paranoid berkelanjutan
Axis II
: Tertunda
Axis III : Tidak ada diagnosis
•
Axis IV : Masalah berkaitan dengan primary support
group
Z91.1
Ketidakpatuhan meminum obat
Axis V : GAF 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik.
N. Daftar Masalah
1. Organobiologik
: -
2. Psikologik
:
-
Halusinasi visual (-), Halusinasi auditorik commenting (+)
- preokupasi (-), waham bizzare (-), waham persekutorik (+), waham kebesaran (+), thought
insertion (-), thought
withdrawal (+), delution
of control (+)
-
RTA terganggu
3. Hubungan
lingkungan dan sosial ekonomi
- Masalah lingkungan sosial kurang baik
O.
Tatalaksana
-
Terapi
psikofarmaka :
Risperidone (Persidal) tablet 2 mg 2x1
Trihexyl
Phenidyl x2 mg
-
Psikoterapi supportif
-
Psikoedukasi terhadap keluarga:
memberikan penjelasan kepada keluarga tentang apa yang dialami pasien saat ini
agar keluarga ikut berperan aktif dalam tatalaksana pasien, terutama dalam mengontrol
kepatuhan minum obat dan
mengurangi faktor stres terhadap pasien yang dapat dicegah.
P. Prognosis
Quo
ad vitam : dubia
ad bonam
Quo
ad functionam : dubia ad bonam
Quo
ad sanactionam : dubia ad malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar